Pantulan Senja Memerahi Teluk Jakarta
Disitu kita pernah merajut sua...
Batu batu kerikil yang tersusun...
Menyatakan Sujud pada Pemantik Cipta
Alangkah jauuuh sampan sampan nelayan menekuri gelombang
Akan tetapi mastautin teluk kita berpijak masih terasa dekat
Ku ingat.
Ujung selendangmu tersangkut
Di ranting ranting bakau
Dan Dibawa anak kepiting rindu hingga ke dasar qolbu...
Ooohkhh...bola mata yang menyimpan sejuta misteri...menerobos labirin hatiku hingga tak tersisa spiritku lagi..
Kuingin bersua di kesyahduan ratapan senjakala...memandang-mu lamat lamat di Tebing Cinta..
yang berbekas tapak kaki anak nelayan
mengantar alunan ombak ke peraduan malam..
Kuingin sekali lagi...menatap aura misteri yang kau pancarkan di cakrawala senja Teluk Jakarta...
Kenapa?
Karena "Kulihat Rembulan Dibola Matamu". Memantul dari Langit malam....Menyentak kesadaranku, betapa perahu hatiku telanjur karam di rembulan bola mata-moe, Panie-koe...🌸🌸🌹
Pekanbaru, 28 Feb 22
Dr.Elv adalah Cerpenis, Penulis Puisi dan Ahli Lingkungan Hidup & Kehutanan