Pekanbaru, Tingkap.info - Jika tak ada aral melintang, siang ini DPRD Pelalawan mengupas nasib rakyat akibat dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan.
"Tadi saya sudah hubungi Pak Doktor Elviriadi, kita mulai bahas hari ini Ranperda itu, prihatin kita dengan masyarakat Pelalawan ini, " ujang Abdullah Wakil Ketua Komisi II DPRD Pelalawan.
"Tadi saya sudah hubungi Pak Doktor Elviriadi, kita mulai bahas hari ini Ranperda itu, prihatin kita dengan nasib masyarakat Pelalawan ini, " ujar Abdullah Wakil Ketua Komisi II DPRD Pelalawan.
Media Tingkap.info mendapat pembenaran langsung dari Dr.Elviriadi pada Rabu (3/8/22).
"InsyaAllah siap zuhur saya langsung berangkat, ini masih di Kanwil BPN mendampingi masyarakat Penyalai, " ujar putra selatpanjang.
Dr.Elviriadi mengatakan akan memberi masukan soal fakta fakta yang kerusakan dan pencemaran yang paradoks.
"Pelalawan ini dah cukup serius kerusakan ekologisnya. Untung Dwitunggal Bahar-Abdullah mainkan jurus legislasi maut. Bisa kita buat aturan tegas, terukur, sesuai Perundangan. Kalau macam macam kelaku perusak lingkungan, sikat pakai Perda ini, " imbuhnya.
Ah payah, hutan sialang di Pelalawan nie dah tumbang, hutan adat kene embat, pelanduk dah lari, sungai sebu, tungau pun dah tak bisa hinggap di "anu" budak kecik. Temakol Teluk Meranti masuk lubang kanal gambut korporasi, kepunan telouw temakol korporasi laaah, " pungkas peneliti gambut yang rutin cukur gundul demi hutan tropis.***
