Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Tim Pengabdian Kukerta UNRI Melakukan Sosialisasi VCO Virgin Coconut Oil dan Briket dari Tempurung Kelapa

JENDELA INFORMASI
Agustus 10, 2022, 22:49 WIB Last Updated 2022-08-21T09:13:16Z

Tingkap.info - Tim pengabdian Kepada Masyarakat Kukerta Universitas Riau dibawah bimbingan Ibu Yelly Zamaya, SE.,ME. yang beranggotakan Dwiki Agung Rumboko, Saputra, Agus Saputri, Riza Saphira Andini Putri, Aisyah Mutia Khansa Sukma, Sri Saputri, Ilham Nugraha, Eka Nurjanah, Lola Noviyanti dan Fahmi Rasyid Sitompul mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dan Briket dari tempurung kelapa kepada Ibu-Ibu PKK di Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di Kantor Desa Banglas Barat dalam rangka mensosialisasikan tata cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dan Briket dari Tempurung Kelapa.

Sosialisasi VCO (Virgin Coconut Oil) dan Briket Tempurung Kelapa dibuka secara langsung oleh Bapak Kepala Desa Banglas Barat, yakni Bapak Asnawi Nazar, S.Pi. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sekaligus demonstrasi cara pembuatan VCO (Virgin Coconit Oil) dan Briket Tempurung Kelapa, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan sesi foto bersama Ibu-Ibu PKK Desa Banglas Barat.

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang dihasilkan dari daging buah kelapa tua segar. VCO (Virgin Coconut Oil) termasuk salah satu bahan baku alternatif pengganti minyak kelapa sawit. Minyak yang dihasilkan dari bahan baku kelapa memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan minyak kelapa sawit, diantaranya minyak kelapa lebih banyak mengandung lemak jenuh sehingga minyak yang dihasilkan lebih stabil saat berada di suhu tinggi, tidak mudah teroksidasi, memiliki aroma yang cenderung harum dan gurih saat dipanaskan, tidak mudah mengalami kerusakan serta tidak menghitam ketika digunakan untuk menggoreng.  


Pembuatan VCO diawali dengan persiapan alat dan bahan seperti santan kelapa, asam asetat (cuka), panci, mixer, sendok, botol bekas serta kapas. Pembuatan diawali dengan pemindahan santan kelapa (1 kg) ke dalam panci, yang kemudian ditambahkan cuka sebanyak 5-7 sendok dan dilakukan pengadukan dengan menggunakan mixer selama 5-10 menit hingga santan dan cuka homogen (terbentuk busa). Setelah itu, pindahkan santan ke dalam botol bekas yang kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 24 jam.  Setelah 24 jam, maka terlihat air dan campuran minyak dengan blondo terpisah.  Setelah itu, pisahkan air dan campuran minyak dengan blondo.  Campuran minyak dan blondo dipanaskan dengan api sedang hingga minyak dan blondo terpisah.  Lakukan penyaringan untuk memisahkan minyak dari endapan blondo dengan menggunakan saringan dan kapas. Setelah penyaringan selesai, VCO kemudian disimpan dalam wadah (jar) yang tertutup dan hindarkan dari sinar matahari langsung.

Briket merupakan sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. Briket dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti batok kelapa, sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bongkol jagung, daun,dan lainnya. Briket arang tempurung merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari arang tempurung dengan sedikit campuran tapioka. Keunggulan briket dari tempurung kelapa antara lain tidak mengeluarkan asap dalam pembakarannya. Hal ini dikarenakan dalam pengolahan briket tempurung kelapa tidak menggunakan bahan kimia.. briket dari tempurung kelapa juga memiliki suhu panas yang lebih tinggi daripada kompor atau minyak tanah. Selain itu, briket tempurung kelapa juga lebih lebih aman, bersih, ramah lingkungan.lebih murah serta ekonomis, bahkan menurut beberapa narasumber pemilik restoran yang telah lama beralih ke briket, hasil masakan yang dimasak dengan briket tempurung cenderung memiliki rasa yang lebih nikmat.

Pembuatan briket diawali dengan membakar tempurung kelapa hingga terbentuk arang. Arang hasil pembakaran kemudian dihaluskan hingga berbentuk serbuk.  Arang yang telah dihaluskan kemudian disaring agar terpisah antara serbuk dan butiran yang lebih besar.  Serbuk arang kemudian dicampurkan dengan perekat. Perekat dibuat dari tapioka yang dicampurkan dengan air hangat, yang kemudian diaduk secara homogen. Perbandingan serbuk arang dengan perekat ialah 10:1 (arang;tapioka). Aduk campuran tersebut hingga merata. Kemudian campuran yang telah diaduk merata dicetak menggunakan cetakan briket. Hasil cetakan lalu dikeringkan menggunakan sinar matahari langsung. Briket yang telah kering siap digunakan. 


Pembuatan briket diawali dengan membakar tempurung kelapa hingga terbentuk arang. Arang hasil pembakaran kemudian dihaluskan hingga berbentuk serbuk.  Arang yang telah dihaluskan kemudian disaring agar terpisah antara serbuk dan butiran yang lebih besar.  Serbuk arang kemudian dicampurkan dengan perekat. Perekat dibuat dari tapioka yang dicampurkan dengan air hangat, yang kemudian diaduk secara homogen. Perbandingan serbuk arang dengan perekat ialah 10:1 (arang;tapioka). Aduk campuran tersebut hingga merata. Kemudian campuran yang telah diaduk merata dicetak menggunakan cetakan briket. Hasil cetakan lalu dikeringkan menggunakan sinar matahari langsung. Briket yang telah kering siap digunakan. 

Asnawi Nazar, S.Pi. (Kepala Desa) “Dengan adanya kegiatan sosialisasi VCO dan briket dari tempurung kelapa ini, saya berharap komoditi pertanian kelapa di Desa Banglas Barat dapat menjadi salah satu produk unggulan daerah yang dapat memajukan perekonomian Desa Banglas Barat setelah komoditi sagu”. 

Dengan adanya sosialiasasi megenai VCO dan Briket Tempurung Kelapa ini mahasiswa Kukerta Desa Banglas Barat tahun 2022 mengharapkan VCO dan briket tempurung kelapa dapat dipraktekkan oleh masyarakat Desa Banglas Barat yang sekaligus mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat yang ingin menjadikan sumber pendapatan tambahan.  Selain itu, diharapkan melalui sosialisasi ini, VCO dan briket tempurung kelapa dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif dalam mengatasi permasalahan meningkatnya harga minyak sawit yang sekaligus mengurangi limbah tempurung kelapa.  Sehingga dapat menjadi salah satu produk unggulan daerah dari Desa Banglas Barat.


Laporan : Hafizan

Iklan

iklan