Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Sosok Zaini; Rumah Dibakar Oknum, Harta Ludes Demi Gambut Rupat

JENDELA INFORMASI
Februari 23, 2023, 15:57 WIB Last Updated 2023-02-23T08:57:17Z

Bengkalis, Tingkap.info - Sosok Zaini pemuda jurnalis asal Rupat menarik perhatian publik.

Sebagaimana dituturkan kepada Dr.Elv sahabat nya kepada media ini, Kamis sore (23/2/23).

"Bang Zaini sosok jurnalis yang tangguh. Mengharungi konflik perusahaan dan menginspirasi perjuangan masyarakat Rupat. Tapi nasib malang menimpanya, rumah satu satunya yang dimiliki dibakar oknum tak bertanggung jawab. Tapi nafas juang Zaini tak pernah surut. Dia bersama sahabatnya Salihin dan Herman terus maju menyelamatkan gambut Pulau Rupat," kata elv.

Zaini pernah cerita dengan Dr. Elviriadi atas kejadian banjir akibat korporasi di pulau Rupat. "Baru saja surut 2 minggu ini, kalau 2014-2018 empat bulan tergenang hingga putus akses jalan sebagai sarana ekonomi masyarakat selama bertahun tahun tidak diperdulikan laporan kita oleh pihak PT.SRL dengan alasannya itu banjir Hujan, pada hal tidak demikian, disaat malam hari air jauh kebawah tau tau pagi sudah sampai ke Badan jalan, dua hari langsung meritip ke lantai rumah dan musollah lama lama jalan pun tenggelam beberapa kali kejadian, padahal tidak hujan di sekitar kita, mungkin hujan di area hamparan PT.SRL yg luas terbentang Seperi lautan saat hujan maka akibat Tdk ada jaminan AMDAL lah air dari Perusahaan itu meluap di sepanjang kanal kanal terjun ke sei.Penebang yg ada di Kel.Batupanjang, Akibatnya karamlah kampung Jawa selama berkali kali dan dalam kebun air pernah mencapai 70 -85 cm bertahan berminguan hingga banyak korban pohon karet pada mati, Kalau Kampung Sidomulyo tanaman Palawija habis dan tidak dapat dipanen dgn kerugian saat dihitung bersama UPIKA (Sekcam) antara Humas PT.SRL sama sama Menghitung Rp 1,3 milyar dan hal itu janji utk diajukan ganti kerugian oleh Humasnya Ke Perusahaan induk di Pekan Baru, katanya. Namun nol, ketika ditanya mereka siap membantu bibit cabai,terong,kacang dan jagung, saya jawab saya sendiri sanggup membantu seperti itu, tak patut Perusahaan yg membuat kerugian masyarakat tapi tidak di pertanggung jawabkan, gitu Humas PT.Menang dengan prinsipnya milih diam saja, terang elvi.

Perjuangan Zaini sebagai jurnalis tidak mudah. Upaya dia selaku aktivis pers selalu dihadang sehingga tak jarang dokumentasi hilang.

"Begitu saya kirimkan poto dan Video ke WA ini, hasilnya semua sebagian poto dan Video ini langsung kena blok yg ada di Hp memori HP saya selesai dan lenyap entah kemana, inilah selalu terjadi ketika saya share kan ke mana pun,apa lagi ke Fb, " ujar pria langsung itu kesal.

Dengan perjuangan panjang Zaini dan Shalihin, harta dan kebunnya ludes. Zaini bercerita tak sempat lagi menyimpan uang untuk sekedar makan dan beli beras. Zaini sibuk melayani jika ada pihak dari jakarta, pemerintah maupun LSM yang coba membantu masalah masyarakat Rupat.

"kadang ada uang, harus fotocopy berkas, foto foto, kadang biaya makan tamu yang datang membantu. Sehingga waktu Zaini habis mengurus konflik dan kerusakan gambut akibat korporasi. Tapi Zaini tak pernah sedih dan kecewa. Untung anak istrinya mengerti Sepang terjang dan pengorbanan sang ayah. Zaini berbuat karena cinta pada Pulau Rupat. Karena Zaini ingin hidupnya berarti, berguna bagi masyarakat dan bangsa. Ia tau gambut dilindungi. UU kehutanan bukan untuk menghancurkan kehidupan masyarakat dan mengundang bencana ekologi.

Zaini terus melangkah, Memberikan berbagai Ikhwal kehidupan di pulau Rupat. Dengan hati ikhlas dan semangat yang tak pudar, Zaini ingin hidup matinya dalam perjuangan umat dan kemaslahatan bangsa. Bravo Bang Zaini, tutup elv. ***




Iklan

iklan