Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Edi Rianto,M.Si Sampaikan MLH Muhammadiyah Bela Musta'afin Ekologis Dalam Seminar Gambut Rupat

JENDELA INFORMASI
Maret 16, 2023, 10:42 WIB Last Updated 2023-03-16T03:42:27Z

Bengkalis, Tingkap.info - Dengan terbentuknya wadah Forum Masyarakat Peduli Gambut Pulau Rupat (FoMPGPR) gelar acara "Seminar dan Pelatihan Pemgelolaan Gambut Lestari" bertempat di Kantor Camat, Selasa (14/3/2023)

Diawali kata pembukaan oleh M.Subari selaku MC, Langsung pada pokok Pelatihan pengelolaan yang diadakan oleh PoMPGPR oleh Salikhin,S.Sn selaku Ketua sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Seminar Pelatihan dan Pengelolaan Gambut Lestari.

Menurut Salikhin, selama ini wadah perkumpulan kami menurut saya belum pas,maka kami bentuklah sebuah Wadah PomPGPR agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya.

Selama ini belum dapat petunjuk arahan yang bisa mendampingi keluhan masyarakat, sehingga semua perjuangannya jadi terhambat, maka perkembangan kehidupan ekonomi kedepan tidak dapat berlangsung karena adanya korporasi perusahaan besar besaran di Pulau Rupat.

Secara Otomatis masyarakat berkebun terhambat. Bila masyarakat berkebun, kebun nya terbakar, jadi bagaimana mau buat kebun? ungkap Salikhin,S.Sn pada kata sambutannya itu.

Namun kita musim hujan lahan dan permukiman kita selalu digenangi air terus sehingga usaha pertanian dan perkebunan warga tidak bisa tumbuh kembang dengan baik.Bila musim panas Warga tidak berani mengelola lahannya walau sekitar kampung halaman,takut ancaman Api, apakah kampung ini hutan? Kami ingin Kepastian Hikum yang berkeadilan bukan kepentingan sepihak.Masyarakat selalu menjadi tumbal saja karena tidak ada yang melindunginya,sebut Ketua Forum "Salikhin,S.Sn"

Selanjutnya Camat Rupat dalam kata sambutannya: Salam Bermasa ! mantap3 sambut seluruh hadirin serentak. Dengan solawat kepada Nabi Junjungan, puji Syukur kepada Allah swt,agar mendapat syafaatnya di Yaumil Mahsyar kelak,Aamiin.

Sambutannya pertama, penghormatan kepada pengurus Forum Peduli Gambut, bapak Danramil, para Lurah/Kades atau mewakili, Ketua KNPI beserta anggota,Rt/Rw,Pengurus Kelompok Tani, Tokoh Masyarakat,Agama,Pemuda dan Ormas yang hadir serta Rekan media.

Diskusi pengelolaan lahan gambut di Kecamatan Rupat ini sama-sama kita ketahui Pulau Rupat hampir 70% kawasan lahan gambut, sebut Camat.

Organisasi Melalui Forum Gambut ini Bersilaturahmi ke Camat Rupat ingin mengadakan Seminar dan menggunakan Sarana Gedung ini, kami tentunya meresfon baik pada pokok tujuan yang disampaikan.

Saya selaku Camat, yangm masih baru namun tetaplah merekomodir kegiatan ini.

Bagaimana yang berperan di pengelolaan lahan gambut ini bukan saja kalangan masyarakat kelompok kita, namun perusahaan juga harus memberikan kontribusinya didalam pengelolaan lahan gambut ini.

Dimana mana tempat selalu menjadi konflik beberapa daerah, di Dumai juga demikian,kata Camat Hariadi,S.Sos,M.Si.

Lanjutnya,mereka adalah mempunyai kewajiban apa-apa yang telah menjadi tanggung jawabnya kepada pemerintah dan masyarakat, dan sesaat lagi kita memasuki pembahasan dari arahan Nara sumber, Ada Ahli dan pakar Lingkungan hidup. Kami Pemerintahan Kecamatan, Desa dan Kelurahan mendukung, dan Nara sumber kita ini nantinya bukanlah kaleng-kaleng, dan saya ucapkan pada Bupati Bengkalis yang berkesempatan hadir mewakili staf Ahli bapak Drs.Johansyah Syafri. Semoga nantinya dapat menyampaikan apa-apa yang bisa disampaikan,ungkap Camat Rupat Hariadi Syamsudin,S.Sos,M.Si.

Pak Drs.Johansyah Syafri, Sataf Ahli Bidang Kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia Kab.Bengkalis mewaki Bupati, mengatakan; Izinkan kami menyampaikan sambutan Bupati Bengkalis, beliau tidak dapat hadir berhubung ada acara lain tidak dapat ditinggalkan.Pesan Bupati, agar kegiatan ini di jadikan momentum, sebutnya.

Salam bermasa! diserukan Sataf Ahli Kab.Bengkalis itu, disambut, Mantap... Yang seakidah dengan kami mari kita bersoalawat, semoga diberi safaat.

Berupa sebuah penghargaan Kabupeten Bengkalis dan sangat pentingnya karena Pulau Rupat adalah tinggi titik rawan apai, ± 172,16 hentar laporan terbakar se- Kab.Bengkalis dan khusus Pulau Rupat ±60 hektar, upaya dilakukan sosialisasi ke masyarakat.

Kami mengingatkan agar tidak menggunakan sistim membakar lahan jika pembukaan lahan, pesan Ibu Bupati melalui Drs.Johansyah Syafri.

Narasumber Edi Rianto memberi sikap tegas MLH Muhammadiyah.

"Terus terang, hati dan jiwa raga saya tergerak, untuk ikut urun rembuk tentang permasalahan perusahaan mengklaim sepihak tentang lahan yang memang sedari dulu hak dan tanah Ulayat masyarakat Rupat, " ucap putra Siak itu.

Dalam hal ini saya Edi Rianto ketua majelis lingkungan hidup pimpinan daerah Muhammadiyah Pekanbaru berkolaborasi dengan ketua MLH PWM Riau Dr. Elviriadi, M.Si, ingin menyelesaikan komplik yang terjadi, karena di Muhammadiyah itu Dakwahnya rahmatan lilalamin, kami siap membantu masyarakat Rupat.

Kita harus bersatu melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Usaha melawan kezaliman dan menegakkan keadilan hanya bisa dilakukan secara berjamaah atau bersatunya semua unsur. Ini masalah lingkungan yg kena musibah itu bukan segelintir orang, tetapi yang tidak berbuat itu juga kena musibah.

Teknis penyelesaian nya, kita harus sering berkumpul membahas dan memetakan kawasan serta kita uji dengan dokumen kepemilikan, " pungkas Guru Fisika itu. 

Iklan

iklan