Tingkap.info -- Akhirnya perjuangan Kades Samsir Silalahi telah sampai ke ujung garis finis.
Desa Pasir Putih Utara Kacamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir telah menerima Peraturan Bupati (Perbup) Tata Batas Wilayah Desa.
"Alhamdulillah, Peraturan Bupati Rohil Bapak Afrizal Sintong telah terbit. Tinggal finishing sesuai hasil rapat di Kemendes dengan Kantor Staf Presiden, " ucap Samsir dengan mata berkaca kaca.
Perjuangan Kades dan tim Pengadaan Tanah untuk Pasum dan Pasos sudah berlangsung 13 tahun.
"Ya, perjalanan panjang. Lika liku yang berat melelahkan. Tapi sejak kita ditemani pak Doktor Elviriadi, terasa penaklukan problematika dan kendala birokratis lebih ringan, " ucap Pelwa tokoh masyarakat Desa Pasir Putih Utara.
Terpisah, pakar lingkungan hidup yang juga kuasa masyarakat Pasir Putih Utara Dr.Elviriadi merasa optimis.
"InsyaAllah lah. Kemarin Bang Usep dari Kantor Staf Presiden udah bilang gunakan Point I dalam Peraturan Presiden Tentang Penyelesaian Sengketa HGU-Masyarakat. Point 1, perusahaan harus legowo melepas areal konsensi. Apalagi sudah ada Perbub no.45 tahun 2023 tentang luas wilayah desa Pasir Putih Utara, maka 2000 ha itu putuslah. InsyaAllah kita jadikan Desa Unggul dan percontohan program nasional, "imbuh aktivis Mubammadiyah itu.
Dr. Elviriadi menyampaikan dunia kini bergerak ke arah paradigma baru, yang jauh berbeda dari paradigma sebelumnya. Seperti perubahan pada paradigma part menjadi _whole, ego_ menjadi _self_ (community), depedence menjadi independence–interdepedence, learning to know menjadi learning to be, productivity menjadi creativity, dan shareholder value menjadi stakeholder value. Pergeseran paradigma seperti ini mempengaruhi berbagai hal, termasuk dunia ekonomi dan bisnis BUMN di Indonesia, " pungkas peneliti gambut yang ikhlas gundul permanen deminl hutan tropis.***
