Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Dari AIUM Ke Anwar Ibrahim Institute, Memancang Kembali Malaysia Madani Oleh: Elviriadi, Ph.D

JENDELA INFORMASI
Maret 12, 2024, 23:44 WIB Last Updated 2024-03-12T16:44:48Z


Tingkap.info - Saya tiba tiba ditelpon seorang kolega dari Kota Padang, Sumatera Barat. Dia aktivis Pers, pejuang HAM dan Advokat yang lincah berkomunikasi. Namanya, Anul Zufri. Kegigihannya membeha kaum marginal dan adat budaya jati diri ranah Minang, membuatnya menggugat SKB 3 Menteri.


SKB 3 Menteri yang melarang sekolah menginstruksikan pakaian agama ke murid tentu menimbulkan kegundahan bagi Lembaga Adat Sumbar. Akan seperti apa generasi Sumatera Barat bila dibebas lepas tanpa diatur oleh adat dan syariat? 


Maka LKA Sumbar menunjuk Anul Zufri SH MH menggugat ke MK. Mahkamah mengabulkan. Sebuah terobosan penyelamatan peradaban berhasil diboyong Anul. Maka tak lama berselang, sebuah Universitas di Malaysia melirik Anul, juga ke Walikota yang waktu itu menerbitkan Perda Adat yang mengatur busana islami.


Oleh, Asean International University Malaysia (AIUM) Kerja keras penuh resiko Dwitunggal Idealis Anul Zufri SH MH - Dr. Fauzi Bahar dianugerahi gelar. Profesor Kehormatan untuk Fauzi dan Doktor Kehormatan untuk Bung Anul.


Yang dilakukan keduanya bukan hanya menggugat sebuah produk hukum sekelas SKB. Melainkan sebuah kritik peradaban dan - meminjam S.Huntington - class of Civilization yang berdampak serius. Pada aqidah, muamalah, moral dan adat istiadat bangsa Indonesia.


Hal yang sama pernah dilakukan tokoh Sumatera Barat Mohammad Natsir dan Koleganya Buya Hamka. Mereka menolak upaya Sekularisme yang hendak ditancapkan Bung Karno. Pengaruh Kedua tokoh Minangkabau itu menjalar (Viral) hingga ke Malaysia. Di Malaysia, sambutan terhadap Pemikiran dan gerakan politik Islam tokoh Mohammad Natsir dan Hamka disambut gegap gempita. Termasuk oleh tokoh muda bergelora bernama Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim muda sering mengunjungi Mohammad Natsir di Indonesia. Bahkan Berguru dan menjadi kader ideologis Mohamad Natsir dan Hamka.


Anwar mendiri Angkatan Beliau Islam Malaysia (ABIM) untuk mensaripatikan ide ide yang ditangguknya dari Natsir.


Maka, dialektika Fauzi Bahar-Anul Zufri dalam pertemanan ilmu dan komitmen juang Islam dengan Prof Sunandar mengingatkan hubungan Natsir dan Anwar Ibrahim.


Asean International University Malaysia (AIUM) nampaknya, membuncahkan sebuah harapan akan lahirnya sebuah Lembaga yang meng-institusionalisasikan Ide Anwar Ibrahim.


Endapan pengalaman, literatur bacaan, dan pergulatan pemikiran politik Islam Seorang Anwar Ibrahim yang disauk dari Tokoh Indonesia seperti diatas adalah realitas yang perlu dijawab.


Anwar Ibrahim Institute adalah sebuah keniscayaan, dilabuhkan di Perahu Besar Asean International University Malaysia (AIUM). Karena Re-inkarnasi intelektual Natsir-Hamka telah mengalir dalam darah Fauzi Bahar - Anul Zufri. Jika itu terjadi, maka "Malaysia Madani" yang dijargonkan Perdana Menteri Malaysia Anwar akan singgah di pelabuhan ilmu AIUM. Dari Sebuah Wadah Keilmuan, AIUM akan bergandeng mesra dengan kerajaan ilmiah pemikir modern Anwar Ibrahim. Recup recup nusantara dan ksearumpunan agak bergema dalam gemuruh juang Islam.

Mari kita tunggu. Syabas Sobat! ***




Penulis : Dr Elviriadi


Elviriadi adalah penulis prolifik. Pernah menjadi pembicara di kampus Amerika, Italia, Auckland dan negara Asia Tenggara.


Iklan

iklan