Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Kasus Kades Tersangkut Tol Rengat di Polres Kampar, Pakar; Tersangka Bisa Bertambah

JENDELA INFORMASI
Maret 13, 2024, 14:57 WIB Last Updated 2024-03-13T07:57:29Z


Tingkap.info -- Akhirnya, Polisi mengungkap pelaku mafia tanah dalam pembangunan ruas Jalan Tol Pekanbaru-Rengat di wilayah Kabupaten Kampar, Riau. Dalam kasus ini, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar menetapkan tersangka tiga orang tersangka.


“Mereka adalah AM selaku Kepala Desa (Kades) Tarai Bangun, sekretarisnya EP, dan satu orang lainnya yang berinisial BI.


“Tiga orang kami tetapkan tersangka dalam kasus pemalsuan surat tanah di lahan tol Pekanbaru-Rengat. AM selaku Kepala Desa Tarai Bangun, EP Sekretaris Desa Tarai Bangun, dan BI pemilik lahan yang diakui berdasarkan SKGR (Surat Keterangan Ganti Rugi),” ungkap Kasatreskrim Polres Kampar, AKP Elvin Septian Akbar saat diwawancarai wartawan di Polres Kampar, Senin (12/2/2024 lalu.


Menyikapi itu, pakar lingkungan mengaku prihatin dan sedih.


"Iya, jelang Ramadhan kemarin saya dengar info itu. Saya sangat prihatin dan sedih. Bagaimana nasib Jalan Tol itu jika banyak masalah menghadang begini? Padahal rakyat gembira dengan program pemerintah jalan tol yang mempercepat perjalanan, " ucapnya pada media ini Rabu (13/3/24).


Pengurus PP Muhammadiyah itu mengharapkan semua pihak yang terlibat dapat dijerat.


"Kan gak mungkin sebuah kejahatan berdiri sendiri. Kayak SKGR, kan duluan Pak RT pak RW yang teken. Apakah dibiarkan tanpa pertanggung jawaban? Jika merujuk pasal 55 KUHP, tersangka kasus Tol ini bisa bertambah, ' ucapnya.


Akademisi yang kerap menjadi ahli di pengadilan itu mengharap hukum bisa tegak di Kabupaten Kampar.


"Memang hukum itu kedengarannya ekstrim. Orang dimasukkan dalam penjara. Sengsara dan tekanan batin depresi muncul. Tapi kalau tidak ada hukun, maka kesengsaraan meluas. Timbul gangguan sosial dan keresahan publik. Ujung ujungnya main hakim sendiri dan terjadi pembunuhan. Efeknya lebih ngeri lagi, " pungkas peneliti gambut yang ikhlas gundul permanen demi hutan Kampar.***


Iklan

iklan