Kampar, Tingkap.info - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar menuai perhatian setelah mengumumkan belanja pakaian adat daerah senilai 844 juta rupiah. Keputusan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk dari aktivis muda Kampar , Sejaratul Ihkram Mulya dan juga menjabat menjadi koordinator PERMIKOMNAS ( Perhimpunan Mahasiswa Komputer dan informatika Nasional ) wilayah 2 yang meliputi 5 provinsi Riau , Sumbar, Kepri , Bengkulu dan jambi
Menurut laporan yang diterima, belanja besar-besaran ini mengundang kekhawatiran tentang penggunaan dana publik dengan bijaksana. Sejaratul Ihkram Mulya, seorang aktivis muda yang vokal dalam isu-isu sosial, menyatakan bahwa tindakan ini sangat melukai hati rakyat.
"Tindakan ini sangat melukai hati rakyat. DPRD ini benar-benar kehilangan empatinya pada rakyat banyak," ungkap Sejaratul Ihkram Mulya dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menambahkan, "Uang sebesar itu lebih baik digunakan untuk membantu rakyat kecil yang sedang mengalami kesulitan hidup. Setiap perwakilan DPRD seharusnya mempertimbangkan kepentingan rakyat di atas segalanya."
Pernyataan tersebut menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran publik. Meskipun tradisi dan budaya lokal penting untuk dipertahankan, prioritas utama harus tetap pada kesejahteraan dan kebutuhan rakyat.
DPRD Kampar belum merilis pernyataan resmi terkait kritik ini. Namun, hal ini diyakini akan menjadi pembahasan hangat dalam rapat-rapat mendatang, serta mendorong lebih banyak dialog antara pemerintah daerah dan aktivis masyarakat.
Laporan : Gopin
