Tingkap.info - Rahmat Allah yang terbentang di bumi berupa sungai, danau dan Tasik seharusnya disyukuri manusia. Tasik yang terhampar di Pulau Rupat yang dikenal "Tasik Raya" kebanggaan masyarakat Pulau Rupat kini terancam kandas. Kering Kerontang.
Tasik yang beralamat di Jalan Simpang Mat Itam ke darat masuk ke hutan sekitar 7 km Batupanjang. dan terhampar sampai di Desa Terkul Jalan Parit Lui ke darat masuk ke hutan lebih kurang 7 km.
Menyikapi itu pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi merasa prihatin.
"Engggaaaalah. Kesian betol ye. Dulu Tasik Raye tu paling sedap berenang. Airnya sejuk. Pohon sekitarnya rindang. Keaneka ragaman hayati melimpah. Buah kenuduk manis pulak dimakan, " ucap putra Selatpanjang Kamis (4/4/24).
Akademisi yang kerap jadi saksi ahli di pengadilan itu meminta Perusahaan menjaga.
"Mintak tolong lah saya pada 2 perusahaan besar di Rupat, Sumatra Riang Lestaria dan PT.Marita supaya dipulihkan ekosistemnye. Saye tengok dah punah ranah, " imbuhnya
Salihin aktivis sosial lingkungan Pulau Rupat menduga ada kegiatan perusahaan menyebabkan Tasik kering.
"Ajaplah kami orang Rupat ni Wak!. Nak bekebon lahan dah diambil Perusahaan. Konflik tak pakai sudah. Dinas LHK pun tak jelas. Ini Tasik Raye kering, Air gambut di buang ke laut demi duit mengalir ke perusahaan. Ngape ngentam, " ketua lihin geram.
Dalam waktu dekat, masyarakat Rupat akan mengundang pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi ke Rupat. Kedatangan tokoh masyarakat Riau itu untuk mencari solusi penyelamatan Tasik Raya dan ekosistem Rupat yang makin hancur.
"Insyaallah pak Doktor kite bawak ke Rupat. Selanatkankan gambut, berair kan Tasik, kembalikan hak tanah masyarakat kami di Rupat. Kalau tak gitu, temakol pun tak bisa melompat deeee, " pungkas Zaini pria langsing yang rutin gundul mengikuti jejak pak Doktor Elv.***