Pendekatan pembelajaran tematik merupakan aktualisasi dari model pembelajaran terpadu. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang menerapkan pendekatan tematik untuk diimplementasikan di kelas awal SD. Pendekatan tematik ini digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran melalui tema-tema yang diangkat.
Tujuan dari implementasi pendekatan pembelajaran ini agar peserta didik SD dapat mengaitkan konsep pelajaran dengan pengalaman bermakna yang diperoleh di lingkungan sekitarnya pembelajaran tematik di SD termasuk ke dalam pembelajaran terpadu model Webbed (Jaring Laba-Laba). Model Webbed ini adalah salah satu model yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran terpadu yang dikemukakkan oleh Robert Forgaty (1991).
Kurikulum 2013 diajarkan dengan menggunakan pendekatan tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna (Ismail et al., 2021). Pembelajaran tematik sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya dengan pembelajaran terpadu (Karli, 2016). Pada pembelajaran Tematik Terpadu dimana satu tema dijadikan pemersatu beberapa muatan pembelajaran sekaligus (Lusidawaty et al., 2020).Pembelajaran tematik terpadu merupakan sebuah sistem pembelajaran yang menjadikan siswa aktif untuk mencari konsep suatu ilmu secara keseluruhan, bermakna, dan secara langsung melalui tema tertentu dengan menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta pemikiran yang kreatif (Yati et al., n.d.)
Pembelajaran tematik terpadu menggunakan tema untuk mengaitkan konsep-konsep mata pelajaran, selain untuk mengaitkan konsep-konsep mata pelajaran juga untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa (Jannah, 2020).Pembelajaran tematik terpadu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi terarah dari guru.
Tahap Analyze (menganalisis) terdiri dari dua bagian yang meliputi analisis dokumen dan analisis kebutuhan. Pada tahapan analisis dokumen yang dilakukan dengan menganalisis kurikulum, analisis kebutuhan dan analisis karakteristik peserta didik.
Hasil analisis dijabarkan dalam pencapaian dan pengalaman belajar yang menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep dan menyusun bahan ajar pada pembelajaran tematik terpadu untuk peserta didik. Sedangkan pada tahapan analisis kebutuhan dilihat dari dua sudut pandang yaitu guru dan peserta didik.
Hasil yang didapat bahwasanya bahan ajar pada pembelajaran tematik terpadu dengan desain yang menarik dan kualitas baik dapat merangsang peserta didik.
Pembelajaran tematik terpadu sudah diterapkan dan didukung oleh pemerintah dengan diterbitkannya buku pegangan siswa untuk pembelajaran tematik terpadu pada setiap tema di semua kelas. Namun, dalam prakteknya penerapan pembelajaran tematik terpadu kurang mengutamakan kebutuhan belajar siswa. Guru hanya melaksanakan apa yang sudah tertulis dibuku terbitan pemerintah. Kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah mengalami revisi dari waktu ke waktu. Sehingga buku yang digunakan siswa tidak mungkin langsung direvisi dan diganti.
pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa adalah perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpadu yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang disusun sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar yaitu konkret, integrated dan hierarkis agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
PENULIS : DEA MUSTIKA, S.Pd., M. Pd.
ALFI
ANISA SOLEHA
MARADITA RIZKA
NURDA TILLA
RACHEL RATU FELISA