Perkembangan zaman yang mulai memasuki kurikulum 2013 menuntut pembelajarannya sudah bersentra pada pembelajaran tematik yang menggabungkan antara mata pelajaran satu dengan pelajaran lainnya (Anshory, Saputra, dan Amelia, 2017). Penggabungan berbagai pelajaran tentunya akan menyulitkan para guru.
Perubahan Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 menghendaki lembaga pendidikan untuk melakukan perubahan secara terpadu, termasuk standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses dan standar penilaian (Ahyar, Farida, dan Setiawati, 2016). Penggunaan pembelajaran tematik integratif, dalam kurikulum 2013 ini pendekaran pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah (Karyani, 2017). Pendekatan ilmiah ini juga membingungkan para guru jika mereka tidak mempelajarinya.
Guru sekolah dasar memiliki fungsi dan keahlian dalam menangani anak usia sekolah dasar (Sakti, 2017b). Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar adalah pembelajaran tematik berdasarkan Kurikulum 2013.
Belajar secara integrasi yang dilakukan anak usia sekolah dasar adalah belajar mengenai satu tema atau pokok pikiran (Sakti dan Wijayanti, 2014). Hal ini sejalan dengan penjelasan yaitu the establishment of thematic approach in lower elementary class by National Education Standards Board (BSNP) cannot be separated from the development of integrated learning concept (Narti, Setyosari, Degeng, dan Dwiyogo, 2016). Maksudnya ialah pembentukan pendekatan tematik di kelas dasar bawah oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tidak dapat dipisahkan dari pengembangan konsep pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diajarkan ke anak yang memadukan dari beberapa mata pelajaran yang dijadikan satu dalam suatu tema. Pembelajaran tematik bisa mengambil pembelajaran dari alam sekitar dan lingkungan sekolah serta berhubungan dengan kehidupan keseharian.”
pelaksanaan pembelajaran tematik menunjukkan bahwa semua guru memiliki jawabannya. Semua guru yaitu guru MW, SA, HH, MS, DH, dan BS bisa menyelesaikan kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Hasil wawancara mengenai solusi penyelesaian kesulitan pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut: “Kami saling berbagi dan bertukar berkaitan informasi, pengetahuan, dan pendapat dengan guru lain mengenai pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diajarkan ke anak yang memadukan dari beberapa mata pelajaran yang dijadikan satu dalam suatu tema. Pembelajaran tematik bisa mengambil pembelajaran dari alam sekitar dan kehidupan keseharian. Para guru memiliki kendala dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Para guru merasa kesulitan dalam menjalankan sistem penilaian pembelajaran tematik. Para siswa belum terbiasa menggunakan pembelajaran tematik. Para guru sudah memiliki solusi dalam pembelajaran tematik. Para guru saling bertukar informasi, pengetahuan, dan pendapat dengan guru lain mengenai pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik ini merupakan pembelajaran yang menyatukan semua pembelajaran menjadi satu sehingga banyak guru yang kurang memahami bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik maka dari itu yang kita harapkan bersama guru harus mengetahui bagaimana metodè pelaksanaan pembelajaran tematik (pungkas dhimas sriagung m.s )
Penulis : Dea Mustika, S.Pd., M.Pd.
Deswita sapitri
Fazar ayu kesuma
Apriyanti manurung
Fitri Novita sari
Jaya tri hardiansyah