Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

1.037 Ha Lahan Riau Terbakar, Pakar Lingkungan; Akibat Berlebihan Memberi Gambut Kepada Pengusaha

JENDELA INFORMASI
Juli 26, 2024, 14:28 WIB Last Updated 2024-07-26T07:28:24Z

Pekanbaru, Tingkap.info - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dari Januari hingga Juli 2024, sudah sebanyak 1.073,91 hektar lahan terbakar.


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal, membenarkan hal tersebut.


"Saat ini, kebakaran hutan dan lahan terluas terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang mencapai hampir 422,45 hektar," ujarnya.


Selanjutnya disusul daerah Dumai mencapai 191,8 hektar dilanjutkan Kepulauan Meranti mencapai 151,64 hektar, Pelalawan 128,23 hektar, Bengkalis 69,83 hektar, Rohul 37 Hektar, Siak 30,19 hektar, Inhil 26,3 hektar, Kampar 10,55 hektar, Rohul 2,5 hektar, Pekanbaru 2,12 dan terakhir Kuantan Singingi dengan titik api terendah seluar 1,3 hektar. 


Terpisah kru media ini menghubungi pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi disela sela kesibukannya safari ekologis ke daerah, Jumat (26/7/24).


"Aaaçcchhhh, itulah karena bersikap berat sebelah. Gambut yang dilarang merambahnya, malah jor joran dikasi ke Pengusaha. Ape tak hancou gambut melecut api bin Karhutla, " terangnya santai.


Akademisi yang kerap menjadi ahli di pengadilan itu mengatakan Karhutla itu sudah akibat logis dari sebuah kebijakan aneh.


"Dah tau gambut tu fragile (rapuh). Eeeehh..kasi ge kasi. Kasi teruuuuussss. Porak poranda kan lah. Pas Karhutla, orang melayu juge tak boleh me-meron. Tambah tak ade ladang nak cari makan. Hancou lah. Bantai aje ape endak mike, " terang putra asli Melayu Meranti.


Namun demikian, beliau mengaku apresiasi kinerja BPBD Riau.


"Untung ada kepala BPBD Edi Afrizal Budak Merbau yang ahli mencari gambut tebako. Belum BMKG mengetahui, Pak Edi dah langsung TKP. Kalau tak gitu, lelamo temakol Centai pun meloncat ke pangkuan cukong gambut seraya bergumam,


Ayam bekokok diatas batang.

Datang Tokek tepekiek di loteng

Ade Rokok Mintak Sebatang

Jangan dibuang gambut ini musim kereng.

Kepunan telouw temakol tokek kerenglaaaaaa, " pungkas peneliti tokek rumah yang ikhlas gundul permanen demi Hutan Tropis.**

Iklan

iklan