Pekanbaru, - Jika tak ada aral melintang, minggu depan Aktivis Lingkungan, Tokoh Adat, Akademisi Kota Dumai dan pakar lingkungan hidup segera deklarasi Koalisi Anti Limbah Kota Dumai
Hal itu merupakan kelanjutan dari Seminar Dan Musyawarah Ilmiah; Kemas Kampoeng, Merenung Kembali Nasib Sungai Suak Bamdar Dumai di Maxone Hotel Jalan Sudirman Dumai pada 27 Juni 2024.
"InsyaAllah kita akan tindak lanjuti dengan Deklarasi _Koalisi Anti Limbah_. Target kita, Dumai Zero Limbah, Zero SBE dan segala macam sisa industri yang mengganggu kehidupan warga Dumai, " ucap Dr.Elviriadi.
Sewaktu Seminar Yang di Taja Malaya Research and Development, Direktur Marican Ilham memaparkan timbunan limbah, pembangunan jembatam di Areal Daerah Aliran Sungai dan kerusakan ekosistem perairan.
"Dumai dan Sekitarnya dalam ambang bahaya. Kita harus bersatu padu begandeng bahu menghilangkan limbah yang merugikan nelayan. Limbah ini merampas masa depan Kota Dumai, "ketus Roni Dari LSM Lingkungan dengan berapi api.
Dari hasil diskusi para tokoh dalam forum tersebut, ditemukan perusahaan pemanfaatan SBE membuang limbah sembarangan di beberapa titik kota Dumai termasuk terjadi juga di desa Sepahat Kcamatan Bukit Batu( Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten bengkalis). Pembuangan limbah SBE tanpa Standar yg ditetapkan Undang Undang dan Kementerian LHK, yakni dengan menggali lubang.
"Aaaaaacch ini tak bisa di biooo kan. Membujur lalu melintang patah. Kita lapor Gakkum LHK Jakarta, Menteri Kabinet sampai Presiden Jokowi. Kalau tak gitu, lelamo temakol pun meloncat ke jambat Pelintong. Kepenunan telouw temakol SBE Limbah laaaaaaaaa, " pungkas pakar lingkungan asli selatpanjang yang rela botak licin demi hutan Tropis.***
