Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Diskusi Publik HMI Badko Sumbagtera: Masa Depan Ekonomi Riau, Sumber Daya Alam di Persimpangan

JENDELA INFORMASI
Oktober 11, 2024, 19:36 WIB Last Updated 2024-10-11T12:48:25Z

 


Pekanbaru, Tingkap.info -- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI)  Sumatera Bagian Tengah dan Utara (Badko HMI Sumbagtera) mengadakan diskusi publik dengan tema “Masa Depan Ekonomi Riau: Ekspor dan Impor, Sumber Daya Alam Riau Tergadaikan” di Omah Joglo, Pekanbaru. Acara ini juga menjadi pembukaan Pleno II HMI Badko Sumbagtera.


Acara ini dihadiri Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Muhammad Rochaddy, General Manager HRD RAPP Wan Jakh, Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K, M.H. Kapolda Riau Diwakili Oleh AKP Tidar Laksono, S.Tr.K., S.I.K,  Pj Gubernur Riau Dr. Rahman Hadi, M.Si Diwakili Oleh Neri Klaudio Popindo Kesbangpol Pemprov Riau, Ketua HMI Badko Sumbagtera Gopinda Aditya Putra, Formateur HMI Cabang Pekanbaru Givo Vrabora, serta Muhammad Rifki sebagai moderator dan Seluruh Peserta Pleno II Pengurus Cabang se wilayah Sumbagtera.


Dalam sambutannya, Givo Vrabora, Formateur HMI Cabang Pekanbaru, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Ia menekankan bahwa HMI memiliki peran penting dalam pembangunan Riau. “Bicara tentang Riau, bicara tentang HMI. Yang membangun Riau adalah HMI. Kawan-kawan sudah ditempa sejak LK 1, LK 2, dan SC,” ujarnya.


Ketua HMI Badko Sumbagtera, Gopinda Aditya Putra, juga memberikan pandangannya terkait peran pemuda dalam pembangunan daerah, terutama melalui HMI yang selalu konsisten dalam pengembangan sumber daya manusia Riau.


Muhammad Rochaddy, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, dalam paparannya menjelaskan bahwa minyak merupakan kekayaan negara, sehingga jika terjadi kerugian, maka yang terkena dampak adalah negara. “Minyak adalah milik negara, maka yang rugi adalah negara. Kontrak kerja sama yang ada juga harus memberikan manfaat besar bagi rakyat,” jelasnya.


Rochaddy juga mengharapkan bahwa setiap kontribusi SKK Migas dalam bentuk bantuan pembangunan, seperti jembatan atau infrastruktur lainnya, dapat diakui dan diberi tanda sebagai hasil kerjasama dengan SKK Migas.


Wan Jakh, General Manager HRD RAPP, menekankan pentingnya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi Riau, dengan menyoroti konsep Climate Positive (Iklim Positif), Thriving Landscape (Lanskap yang Berkembang), Inclusive Progress (Kemajuan Inklusif), dan Sustainable Growth (Pertumbuhan yang Berkelanjutan). 


Diskusi ini diakhiri dengan seruan untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan upaya menjaga kelestarian lingkungan, termasuk menjaga setiap hektar hutan dan lingkungan yang ada di Riau.


Acara seperti ini diharapkan menjadi pemicu kesadaran bagi semua pihak untuk lebih memerhatikan dampak dari eksploitasi sumber daya alam serta mencari solusi untuk masa depan ekonomi yang berkelanjutan di Provinsi Riau.

Iklan

iklan