Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Mengenal Sang Ketua APINDO Ruslan: Risau Usahawan Melayu Tak Bertuan Dinegeri Sendiri, Oleh Dr Elviriadi

JENDELA INFORMASI
Oktober 22, 2024, 18:53 WIB Last Updated 2024-10-22T12:40:36Z


Pekanbaru - Dalam keseharian yang sederhana, Bang Ruslan memakai kemeja biasa. Ruslan budak Cencalok Bengkalis biasa berniaga sejak kecil. Berdagang apa saja, mulai menjaja kueh penganan talam keliling kampung. "Penganaaan talaaam," kenang Ruslan diiringi seulas senyum.


Ruslan remaja sangat terinspirasi dari Baginda Nabi Muhammad SAW yang berdagang dengan gigih dan jujur.


Dunia perdagangan, sampai kontraktor ditekuninya dengan sepenuh hati. Tapi jiwa Melayu Ruslan tumbuh seiring didikan akal Budi dan adat resam Melayu kedua orangtuanya.


Kecintaan Ruslan pada adat resam Melayu begitu membuncah, dia dipercayakan sebagai pengurus Lembaga Adat Melayu Riau seusia yang masih sangat belia. Setara dengan pengurus lain yang lebih umurnya, diantaranya Wan Ghalib, Tenas Effendy, Tengku MasdulHaq dan tokoh Melayu lainnya.


Ruslan sempat mengamuk waktu reformasi dimana mahasiswa dan tokoh tokoh Riau bersatu menuntut bagi hasil minyak Caltex


Komitmen kemelayuan ditambah sikap terbuka dan dermawan, disiplin tinggi sebagai pengusaha, membuat para usahawan Kota Dumai mengangkatnya jadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Dumai.


Ditangan dingin Ruslan, yang kadang digelar "Ruslan Belalang", APINDO Dumai jadi tumpuan harapan para petarung dunia usaha . Jikalau ada masalah masalah, diskriminasi kepada vendor lokal, diadukanlah pada Bang Ruslan.


Ruslan Risau, mengapa puak Melayu pemilik negeri ini masih tak bertuan di negeri sendiri. Limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) mengotori negeri Melayu, perusahaan perusahaan sesuka hati mengharu biru negeri .Melayu. Putra Putri daerah tak dapat masuk kerja, malah paru paru nya terancam cerobong asap pabrik di Dumai. Malam makan tidur disusupi abu beracun, siang tak ada kerja, sungai laut tercenar, nelayan dapat ikan penuh limbah hitam insangnya.....Uuhhhss, dada Ruslan sang Komandan APINDO rasa mau pecah.



Tapi Ruslan tetap berdiri tersenyum optimis. Bahu tegak laksana Jebat yang siap menanggung beban negeri Melayu yang makin tak punya bargaining seraya hidup merekep, melalo, papa kedane diantara lumbung Sumberdaya alamnya yang melimpah.


Untung Ruslan mempunyai jurus Belalang, pandai elah tangkis loncat, keluar dari satu masalah ke masalah lainnya hingga tiada satu pun masalah tersisa. Keluhan Anggota APINDO Dumai dan Riau dia tanggapi dengan tangkas. Perusahaan degil di "piyat" nye agar adil. Apatah lagi, kini Bang Ruslan telah bertemu "tandem" Nye yang se aura, seide, se ideologi , sesama putra daerah yang lasak, yaitu pak Doktor Elviriadi. Bergelar Hang Jebat From Meranti bin Merana. Alamat begegar lah Dentum Perlawanan Sang Ruslan. Disapu jurus Dua Beradik Melempar Angin Sengugot. Terpental segala Cukong ompong Menyesal segala perusahaan pembohong. Semangatlah usawahan Melayu yang tadi nya batuk tekongkong. Tak dapat tender, yang Ade abu gosong. Untung Dr Elviriadi - Ruslan maju menyorong. Ngeri pejabat, perusahaan dan cukong. Sekali kelebat lari melolong. Dek kiprah Ruslan, sang APINDO mudah kasi bantuan tak pakai songsong....***


Iklan

iklan