Pekanbaru, Tingkap.info – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buya Hamka sukses menyelenggarakan acara bertajuk "Resolusi Sumpah Pemuda" di Tratak Literasi, Senin malam pukul 20.00 WIB. Acara ini bertujuan untuk menggali kembali makna Sumpah Pemuda dalam konteks masa kini dan menghadapi tantangan zaman, Senin (28/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh PK IMM Ibnu Sina, PC IMM Pekanbaru, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau (BEM FEB UMRI). Kehadiran mereka menciptakan atmosfer diskusi yang penuh antusiasme, khususnya dalam memahami peran pemuda di era modern.
Sebagai pembicara utama, Ketua Bidang Kader Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Riau, Kanda Ali Topan, menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam dunia politik. "Dalam sejarah, pemuda bangsa ini tidak pernah apatis terhadap politik, karena kebutaan paling berbahaya adalah buta politik," ujarnya. Ia mengibaratkan demokrasi seperti permainan online, di mana setiap orang memiliki karakter unik tetapi dengan tujuan yang sama, yaitu membuat "dunia" ini lebih seru dan bermakna. “Dalam demokrasi, suara kita adalah 'skill' yang mampu menciptakan perubahan nyata,” katanya, mendorong pemuda untuk aktif berkontribusi.
Kanda Ali juga mengingatkan tentang pentingnya persatuan dalam membangun peradaban, dengan meneladani semangat dari Gerakan Budi Utomo 1908, Muhammadiyah 1912, hingga Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda dan menjadi spirit menuju kemerdekaan 1945. Ia menambahkan pesan dari Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, “Sebenarnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain,” (Shahih Al-Bukhari 459). Pesan ini, menurutnya, adalah pengingat bagi generasi muda agar menjunjung tinggi nilai persatuan demi terciptanya akademisi Islam yang berakhlak mulia.
Di akhir acara, Ketua Umum PK IMM Buya Hamka, Andra, menyimpulkan beberapa resolusi yang dihasilkan dari dialog semangat Sumpah Pemuda, yaitu:
- Membentuk ruang diskusi rutin yang membahas keilmuan untuk meningkatkan keterampilan anggota IMM.
- Menghilangkan sikap pesimis yang hanya akan membatasi potensi diri.
- Berkontribusi dalam segala aspek serta menghindari sikap "baperan" yang dapat memecah belah organisasi.
- Menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada setiap individu dengan prinsip “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.”
Selamat Hari Sumpah Pemuda 2024.