Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Kerugian Tanaman Melebihi 100 juta, Warga FKD I dan Mahkota Riau Tarai Bangun Sepakat Laporkan Oknum Ke Polsek Tambang

JENDELA INFORMASI
Januari 09, 2025, 12:10 WIB Last Updated 2025-01-09T05:14:31Z


Kampar - Upaya membangun sebuah perumahan hak siapa saja yang mau berwirausaha. Namun dalam negara Pancasila dan UUD 45, usaha seseorang tidak boleh merugikan pihak lain.


Demikianlah yang terpotret dalam sebuah kejadian di Jalan Suka Karya Ujung RT 01 RW 01 Dusun I Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kampar.


Sebidang tanah yang sedang menjadi atensi Kepala BPN Kampar untuk diukur ulang itu posisi persisnya terletak di antara perumahan Fajar Kualu Damai I dengan Perumahan Mahkota Riau.

Keterangan gambar: Muhammad Daniel saat memberi keterangan di Fraksi PKS DPRD Riau


Akibat penggundulan tanaman dan pohon oleh oknum yang hendak membangun perumahan, warga rugi melebihi 100 juta rupiah.


Berikut Catatan Kerugian Warga Perumahan Mahkota Riau I Dan Fajar Kualu Damai I Yang Diterima


A. Catatan Kerugian Dari Ibu Nurcari Warga Rt 05, Rw 04, Perumahan Mahkota Riau I :


1. Ubi Kayu 3000 Batang

2. Macam-Macam Sayuran (Kangkung, Bayam, Sawi, Pakcoy, Selada, Dll) 30 Petak

3. Pisang 300 Batang

4. Rimbang 500 Batang

5. Keladi + Kemumu 1000 Batang

6. Matoa 4 Batang

7. Rambutan 3 Batang

8. Nangka 4 Batang

9. Labu 300 Batang

10. Tebu 100 Rumpun

11. Asam Telunjuk 2 Batang

12. Asam Cermai 1 Batang

13. Kincuang 100 Batang

14. Daun Salam 3 Batang

15. Serai 100 Rumpun

16. Kunyit 300 Rumpun

17. Lengkuas 50 Rumpun

18. Kelapa 1 Batang

19. Pepaya 50 Batang

20. Cabai 100 Batang

21. Jambu Biji 5 Batang

22. Daun Kelikir 300 Batang

23. Daun Kelor 10 Batang

24. Mangga Kueni 5 Batang

25. Daun Pandan 3 Rumpun

26. Daun Tenggeran Burung 2 Batang

27. Genjer 300 Batang

28. Daun Katu 50 Rumpun

Total Kerugian Rp. 40.000.000,-


B. Catatan Kerugian Dari Ibu Murni Warga Perumahan Fajar Kualu Damai I


1. Matoa 6 Batang @ Rp. 500.000 Rp. 3.000.000

2. Kelapa 12 Batang @ Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000

3. Nangka 4 Batang @ Rp. 1.000.000 Rp. 4.000.000

4. Daun Salam 10 Batang @ Rp. 1.000.000 Rp. 10.000.000

5. Daun Cincau 5 Batang @ Rp. 400.000 Rp. 2.000.000

6. Rimbang 10 Batang @ Rp. 100.000 Rp. 1.000.000

7. Pisang 20 Batang @ Rp. 50.000 Rp. 1.000.000

8. Talas 50 Batang @ Rp. 40.000 Rp. 2.000.000

9. Serai 50 Rumpun @ Rp. 40.000 Rp. 2.000.000

10. Lengkuas 100 Rumpun @ Rp. 10.000 Rp. 1.000.000

11. Ubi 100 Batang @ Rp. 10.000 Rp. 1.000.000

12. Jambu 1 Batang @ Rp. 500.000 Rp. 500.000

13. Kunyit 10 Rumpun @ Rp. 50.000 Rp. 500.000

Total Kerugian Rp. 40.000.000


C. Catatan Kerugian Dari Ibu Mak Uwo Warga Perumahan Mahkota Riau I


1. Matoa 3 Batang @ Rp. 500.000 Rp. 1.500.000

2. Kelapa 4 Batang @ Rp. 1.000.000 Rp. 4.000.000

3 Ubi Kayu 25 Batang @ Rp.10.000 Rp. 250.000

4 Lengkuas 50 Rumpun @ Rp. 10.000 Rp. 500.000

5 Serai 10 Rumpun @ Rp. 40.000 Rp. 400.000

6 Kunyit 12 Rumpun @ Rp. 50.000 Rp. 600.000

7 Talas 50 Batang @ Rp. 40.000 Rp. 2.000.000

8 Rimbang 4 Batang @ Rp. 100.000 Rp. 400.000

9 Daun Salam 7 Batang @ Rp. 700.000 Rp. 4.900.000

10 Pisang 2 Batang @ Rp. 100.00 Rp. 200.000

Total Kerugian Rp.14.750.000


D. Catatan Kerugian Dari Kebun Bapak Afri Hardi Warga Perumahan Fajar Kualu Damai Blok D/12


1. Singkong 6500 Batang

2. Pisang Kepok 200 Batang (Kondisi Lagi Berbuah)

3. Sayur Kangkung Dan Bayam 30 Petak

4. Kebun Cabe 4 Petak

5. Kebun Terong 2 Petak

6. Kemumu 100 Rumpun

7. Pohon Pepaya 3 Batang

8. Pohon Nangka 1 Batang

9. Nanas 5 Batang

10. Kolam Ikan (Kondisi Berisi) Ukuran 3 × 4 × 1,7

11. Kolam Ikan (Kondisi Kosong) Ukuran 4 × 4 × 1,7

12. Kebun Cabe 4 Petak

13. Lengkuas 8 Rumpun

14. Kebun Sayur Katu 2 Petak

Total Kerugian Rp. 65.000.000

Catatan: Kerugian Diatas Belum Termasuk Kerugian Dalam 3 Bulan Ini Karena Tidak Bisa Panen.


Foto. Emak emak Korban perusakan tanaman Ibuk Murni dan Nurcari


"Kerugian yang ditimbulkan seratusan juta, belum termasuk kerugian akibat banjir. Diantaranya kerusakan Kulkas dan alat elektronik dan perkakas rumah. Kerugian immateril kurang tidur malam hari membersihkan air masuk rumah, kerugian karena terkejut (shock) akibat kebun hancur. Hilangnya mata pencaharian dan tekanan psikis dan sosial. Itu yang kita sedang bantu selesaikan, " kata warga Perumahan Fajar Kualu Damai Kamis (9/1/25).


Salah satu korban banjir dari Perumahan Mahkota Riau menerangkan penyebab banjir.


"Kan saya dah bermohon baik baik kepada pekerja itu, tolong pohon pinang 2 batang dan pohon Matoa 2 batang jangan ditebang. Ini kan aturan Kehutanan dan Lingkungan. Tadinya kan sebidang tanah ini sudah ditelantarkan lebih 20 tahun. Jadi tanah ini sudah berfungsi sebagai penyangga ekosistem. Semacam areal tangkapan air untuk mengendalikan banjir karena pohonnya bermacam jenis. Areal pinggir parit itu jangan sampai digunduli. Eeeeeh, saya pulang shalat Jum'at dah licin, kan sekarang luas dampaknya. Banjir di RT 05 Mahkota Riau ini, "beber Muhammad Daniel mantan polisi kehutanan itu kesal.


Dihubungi terpisah pakar lingkungan hidup Dr Elviriadi membenarkan pendapat Daniel.


"Areal yang sudah berpuluh tahun sudah berfungsi sebagai cacthman area (tangkapan air) yang berfungsi menjaga keseimbangan alam. Apalagi jika letaknya di tengah pemukiman padat. Fungsinya sangat vital menjaga serapan air agar tidak kebanjiran. Dinas PUPR Kampar Kok diam saja. Itu melanggar UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, menabrak PP no 38 tahun 2011 Tentang badan air dan sungai. Gawaaaat, " ucap alumni UKM Malaysia.


Akibat kerugian yang dialami warga kedua perumahan, mereka sepakat melaporkan tindak pidana perusakan tanaman ke Polsek Tambang.


Klien kita Sudah bulat tekat. Bisnillahirohmanirrohim. Segera kita dampingi melapor ke pihak berwajib. Sebelumnya juga kita sudah kasi somasi, tapi diabaikan begitu Saja, " ucap Ali Husin SH , pengacara senior Riau dan Ketua Kantor Bantuan Hukum Riau.***

Iklan

iklan