Kampar, Tingkap.info -- Data mengenai jumlah penderita kanker di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menunjukkan bahwa pada tahun 2018, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Provinsi Riau mencatat sekitar 30 anak di Kampar menderita kanker. Selain itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada tahun 2019 mencatat 330 kasus penyakit kanker di Kabupaten Kampar.
Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kanker di masyarakat. Misalnya, pada tahun 2021, diadakan penyuluhan deteksi dini kanker yang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kanker payudara dan kanker rahim.
Meskipun demikian, Pemkab Kampar masih memiliki tantangan dalam penyediaan fasilitas pendukung bagi penderita kanker. Hingga Januari 2025, Kabupaten Kampar belum memiliki rumah singgah di Pekanbaru untuk pasien kanker yang menjalani pengobatan, berbeda dengan beberapa kabupaten/kota lain di Provinsi Riau yang telah menyediakan fasilitas tersebut.
Oleh karena itu, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kampar, Rahmat Junaidi Hutabarat, S.Pd, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar untuk membangun rumah singgah di Pekanbaru bagi warga Kampar yang menjalani pengobatan kanker. Hal ini disampaikan menyusul banyaknya keluhan dari warga terkait sulitnya akses tempat tinggal sementara selama menjalani pengobatan di rumah sakit yang ada di Pekanbaru.
Menurut Rahmat Junaidi Hutabarat, rumah singgah sangat dibutuhkan untuk membantu meringankan beban masyarakat, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Pasien kanker membutuhkan perawatan yang intensif dan sering kali harus bolak-balik ke Pekanbaru. Banyak dari mereka tidak memiliki tempat tinggal sementara, sehingga keberadaan rumah singgah ini akan sangat membantu," ujarnya, Rabu (08/01/25).
Ia menambahkan, keberadaan rumah singgah tidak hanya menjadi tempat tinggal sementara, tetapi juga memberikan kenyamanan dan dukungan moral bagi pasien dan keluarga. Selain itu, rumah singgah dapat dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti tempat tidur, dapur, dan ruang santai, sehingga pasien dan keluarganya dapat merasa lebih tenang selama masa pengobatan.
Rahmat juga menekankan bahwa pembangunan rumah singgah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. "Kami berharap Pemkab Kampar dapat segera merealisasikan hal ini sebagai bentuk perhatian nyata kepada warganya yang sedang berjuang melawan penyakit serius seperti kanker," tutupnya.
Ajakan ini disambut baik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi sosial dan komunitas peduli kesehatan di Kampar. Mereka berharap wacana ini dapat segera diwujudkan, mengingat pentingnya dukungan fasilitas untuk pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan di luar daerah.
Dengan adanya rumah singgah, diharapkan pasien dan keluarganya dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani masalah tempat tinggal sementara dan biaya tambahan yang tidak sedikit. Semoga Pemkab Kampar dapat segera mengambil langkah konkret untuk merealisasikan aspirasi ini.
Laporan : Rio