Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Wahai Aktivis Muda, Kembali-lah ke Fitrah Perjuangan Oleh : Elviriadi,Ph.D

JENDELA INFORMASI
Februari 01, 2025, 14:52 WIB Last Updated 2025-02-01T07:52:53Z


Tingkap.info -- Zaman berganti musim beralih. Dari generasi pendobrak, pendiri (republik), pembangun, kini datangnya musim geneasi penikmat.


Malangnya, generasi penikmat telah merasuki sendi sendi tulang, otot dan syaraf aktivis muda, ketua organisasi mahasiswa kampus, bahkan Organisasi Ekstra Universitas. Mereka yang -seharusnya- bernada lantang sambung lidah -penderitaan- rakyat, Tapi apa nyana? Gravitasi nikmat duniawi merubah. panas api idealistik berganti dinginnya lidah ngiler gaya Hedon berlimpah materi.


Tujuan tujuan luhur kemuliaan, hasrat hasrat revolusi perubahan, dendang pembaharuan yang melekat pada tugas kemanusiaannya tak lagi terdengar. Ayunan langkah tak lain menuju sumber sumber moncher, merapat ke "kanda kanda basah", agar kelak melimpah jua harta ghonimah.


Organisasi harus direbut. Ketua Umum harus didapuk. Setelah itu sekretariat biarkan kosong, krisis rakyat dan kediktatoran rezim tak lagi terasa urgen. Kritik dan narasi tak dapat dibangun. Organisasi berserakan, para pengurus lari menjauh membawa diri masing masing. Pas kumpul kalau ada "jelas". Jelas apanya? Ya cuan, ya bagi bagi, plus selfy dengan pejabat korup.


Wahai Aktivis muda, wahai Aktivis mahasiswa. Kembalilah kepada fitrah jiwa dan tanggung jawab sejarahmu. Kamu adalah anak ideologis zaman kini dan disini. Tugasnya bukan main , tidak Alang kepalang.


Bacalah buku, bentuklah karakter, berjuanglah bersama marhaenis proletar yang tertindas.


Hei kalian, tempat mu bukan disitu. Membersamai para borjuis borjuis yang sumringah seraya menanti rogohan kocek berisi recehan.


Ali Shariati, tokoh intelektual Iran pengasah revolusi berpesan, "kaum intelek, para mahasiswa dan aktivis, adalah ia yang berada dikerumunan massa rakyat protes dijalanan. Menjadi martir pentirai proyek proyek penindasan struktural yang memiskin rakyat.


Kalian jangan tertawa bangga bisa ketemu pejabat, ketemu Aparat hukum, menikmati posisi sosial sebagai intelektual pecundang.


Kalian harus berkata "najis organisasi" apabila akibat jabatan kampus dan OKP kalian menerima fasilitas, meminta minta tangan dibawah. Jangan membungkuk, wajah pucat lain sekali karena harga diri dijual murah, padahal kalian sebenarnya ditakuti.


Wahai Aktivis muda.....kembalilah ke fitrah Perjuangan. Hari ini jutaan rakyat Indonesia menangis kehilangan pekerjaan, hilangnya mata pencaharian penduduk akibat hutan diserahkan ke cukong ompong pro oligharki.


Kebohongan kebohongan sejarah pasti akan terbongkar. Ketidak jelian dan menuruti hawa nafsu pasti berujung kehinaan. Sedangkan, Setiap ada kesulitan disitu ada kemudahan. Kalian harus tetap berdiri sebagai seorang aktivis. Yang hidup sederhana, karena belum saatnya berlimpah permata, pakaian mewah, gadget puluhan juta,mobil Pajero, karena akan ada masa untuk bekerja. Dikehidupan nyata.


Toch para komprador bangsa, yang kalian kira Super Hero negeri +62 kiniha, akan menjauh jika kalian tak menjabat kelak. Cuan receh yang di agihkan itu juga uang keringat rakyat kecil, korban penggeseran dan penggusuran . Plus pajak judol, retribusi indehoy binti holtangmang (hotel bintang remang remang)...he he🤣


Wahai adik adikku aktivis next jaman now, teruslah meniti jalan Perjuangan. Walau kawanmu ketawa ketiwi sebut gayamu Jadul ketinggal zaman.


Umat menanti era memanggil. Proklamasi Bung Karno-Hatta menunggu aksi nyata. Aksi massa DAN massa aksi menegakkan peradaban luhur, humanis dan kebenaran yang terpancang. Oleh jiwamu yang otentik, yang terkendali dan teguh, takkenal lelah dan gigih. Hadapkan wajahmu lurus, ikhlas dengan karakter keistiqamahan nan indah. Kelak Allah SWT memuliakanmu di dunia dan akhirat.




Penulis : Elviradi Merupakan mantan aktivis HMI dan mubaligh IKMI

Iklan

iklan